Potret Suram Penerbangan di Indonesia Akibat Pilot Konsumsi Narkoba

Ilustrasi Pilot

Seakan menitipkan nyawa penumpang pesawat terbang mempercayakan perjalanannya kepada sang pilot namun sejumlah temuan kasus pilot yang terjerat narkoba membuat jaminan keselamatan penerbangan di negeri ini mulai dipertanyakan.

Bagaimana tidak, laporan Badan Penerbangan federal Amerika Serikat dan kantor pengobatan Air Face sendiri bahkan pernah memaparkan data bahwa 11 dari 5.321 pilot yang terlibat kecelakaan penerbangan pada tahun 1990 hingga 2015 dinyatakan positif menggunakan narkoba.

Sementara pada tahun 2004 dan 2008 diketahui bahwa 37% dari 1.353 pilot yang terlibat insiden kecelakaan saat penerbangan di periode tersebut dinyatakan positif narkoba. Ya heboh pilot maskapai Citilink yang di tengarai mabuk saat hendak melakukan penerbangan ternyata tidak cukup menjadi peringatan bagi pilot lainnya untuk menghindari jeratan kasus serupa.

Rabu pekan lalu 2 pilot maskapai penerbangan Susi Air yang merupakan warga negara Belanda dan Brasil juga berindikasi mengonsumsi narkoba jenis morfin setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cilacap memeriksa urine kru pesawat yang baru mendarat di Bandara Tunggul Wulung Cilacap Jawa Tengah.

Namun 3 hari berselang Badan Narkotika Nasional justru mengumumkan hasil tes laboratorium rambut dan urine 2 pilot maskapai Susi Air Negatif terhadap kandungan narkoba.

"bahwa tidak terdapat kandungan zat-zat psikotropika maupun narkotik sehingga dengan demikian kami menyimpulkan bahwa hasil tes tersebut adalah negatif" ujar Irjen Pol Arman Depari Deputi Pemberantasan BNN

Terkait indikasi positif narkoba yang muncul dari hasil rapites keduanya oleh BNN di Cilacap sebelumnya Arman menyampaikan hal tersebut terjadi karena keduanya mengonsumsi obat-obatan dan suplemen yang mengandung zat psiko aktif sehingga seolah tampak positif narkoba.

Ya meski demikian Pemerintah siogianya tetap pawas mengingat temuan pilot tanah air yang mengonsumsi narkoba ternyata bukanlah kali pertama bagi orang Pemerintahan, tahun 2011 pilot maskapai Lion Air Muhammad Nasri ditangkap saat pesta sabu di sebuah apartemen di Tangerang satu tahun berselang salah satu pilot Lion Air kembali terlilit kasus narkoba yang ini bernama Hanum Adhyaksa yang di ringkus petugas BNN di sebuah ruang karaoke Makassar, dari sakunya ditemukan pula sabu seberat 0,9 gram.

Tidak lama masih dari maskapai yang sama, pilot bernama Saiful Salam juga di tangkap petugas BNN saat menghisap sabu di Hotel di Surabaya, lalu yang masih agak segar pada tahun 2015 BNN Banten juga menggerebek 3 calon Co-pilot dan mantan awak kapal Lion Air ketika berpesta sabu di sebuah apartemen kawasan Marsegal Sudia Darma Tangerang.

Mungkinkah ke depannya para penerbang yang melakukan pelanggaran jenis ini mendapat hukuman lebih berat ?

"kita akan lakukan pemeriksaan lebih mendalam lagi terutama pemeriksaan dengan menggunakan parameter yang lebih banyak dengan sampel urine, darah dan rambut saya kira itu nanti itu akan berlaku" ucap Irjen Pol Arman Depari Deputi Pemberantasan BNN

Ya Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam hal ini siap bersikap keras sebagai bentuk ketegasan dalam penindakan hukum terhadap pelanggaran yang terkait dengan masalah penerbangan. Ancaman hukuman berat siogianya diterapkan pada operator penerbangan yang berani menyepelekan Standar Operasional Prosedur (SOP) terbangan, mengingat setiap tahapan berkaitan dengan keselamatan penumpang.